JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Salah satu makam penyebar agama islam di Jakarta ada di dalam Vihara Bahtera Bhakti atau Kelenteng Da Bo Gong di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Di dalam Kelenteng Da Bo Gong yang terletak di Jalan Pantai Sanur No 5 tersebut, terdapat dua makam penyebar agama islam yang keberadaannya sebelum wali songo yakni Embah Said Areli Dato Kumbang dan istrinya, Ibu Enneng.

Juru kunci Makam, Parto menerangkan, sebelum dibangun Kelenteng Da Bo Gong di lahan tersebut memang sudah ada makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Awal mula Kelenteng Da Bo Gong Ancol dibangun di lahan tersebut karena Embah Said Areli Dato Kumbang mempunyai seorang puteri bernama Siti Wati yang menikah dengan ulama dari Tiongkok kerabat dari Laksamana Cheng ho.

Karena memiliki menantu dari keluarga tersohor di Tiongkok, makam Embah Said Areli Dato Kumbang sering diziarahi orang-orang keturunan.

Kemudian, melalui kesepakatan, pada tahun 1650 dibangunlah Kelenteng Da Bo Gong di area makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Baca Juga : Daftar Lowongan Kerja di BUMN, Terbuka untuk Lulusan SMA hingga S1

Meski Embah Said Areli Dato Kumbang tokoh penyebar agama Islam, peziarah makam justru kebanyakan merupakan umat Konghucu.

Peziarah biasanya ramai berdoa di makam Embah Said Areli Dato Kumbang saat momen menjelang perayaan Imlek.

Meski demikian, ada saja peziarah muslim yang datang dan berdoa di makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Tak jarang, peziarah yang beragama Islam maupun Konghucu berdoa bersama di makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Parto mengungkapkan, selain pemeluk agama Islam dan Konghucu, ada juga umat Hindu dan Kristen yang berdoa di makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Baca Juga : Ferdy Sambo Bisa Digugat Perdata atas Tudingan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Brigadir J

Ruang makam Embah Said Areli Dato Kumbang di dalam Kelenteng Da Bo Gong pun sangat kental nuansa konghucu.

Di ruang makam salah satu tokoh penyebar agama Islam di Jakarta itu pun terdapat tempat menaruh hio yang biasa digunakan oleh umat Konghucu untuk berdoa.

Meski demikian, di area makam yang terletak dalam Vihara Bahtera Bhakti tersebut juga tersedia Musola bagi umat muslim yang akan melakukan ibadah saat berziarah.

Parto menegaskan, toleransi antar umat beragama di Kelenteng Da Bo Gong sangat kuat.

Sehingga tak jarang umat Muslim dan Konghucu melakukan doa bersama di area Makam Mbah Said Areli Dato Kumbang.

Baca Juga : Catat! Tak Semua Konten Youtube Bisa Jadi Jaminan Utang Bank, Ini Penjelasannya

Seperti saat-saat ini menjelang Tahun Baru Imlek 2023, umat Konghucu mulai ramai berziarah ke makam Embah Said Areli Dato Kumbang.

Untuk diketahui, melansir dari Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2023.

Apa Itu Imlek?

Menurut KBBI, Imlek merupakan tahun baru China yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun.

Imlek juga berkaitan erat dengan pesta menyambut musim semi.

Baca Juga : Timnas Indonesia U-20 Siap Hadapi Fiji dalam Turnamen Mini Persiapan Piala Asia U-20

Dilansir Indonesia.go.id, dalam bahasa Mandarin, Imlek dikenal sebagai "Nongli Xinnian" atau Tahun Baru.

Kata Imlek lebih lazim digunakan oleh etnis Tionghoa yang berada di luar daratan China (overseas China).

Berasal dari dialek Hokkian, Im = bulan, Lek = penanggalan, yang artinya "kalender bulan".

Momen saat malam menjelang tahun baru dikenal dengan nama "Chuxi", yang berarti "malam pergantian tahun".

Imlek juga disebut "chunjie", yang artinya "Festival Musim Semi". (yn)