Beranda / Travel

Munggahan Jadi Tradisi Unik di Indonesia Jelang Ramadhan 

travel.terasjakarta.id - Minggu, 12 Maret 2023 | 21:05 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Tradisi Munggahan dengan makan bersama kerabat, teman, dan keluarga besar. (istanakoki)

Tradisi Munggahan dengan makan bersama kerabat, teman, dan keluarga besar. (istanakoki)

Penulis : Syifa Lulu Aulia
Editor : Syifa Lulu Aulia

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Dalam menyambut kedatangan bulan puasa terdapat tradisi unik yang dilalukan masyarakat Indonseia jelang Ramadhan, salah satunya munggahan.

Munggahan merupakan tradisi di Indonesia yang berasal dari suku sunda yang dapat dilakukan menjelang bulan Ramadhan, tradisi ini dapat dilakukan diakhir bulan Sya’ban.

Masyarakat sunda dalam tradisi ini bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun kebelakang.

Selain itu, tradisi ini juga bermaksud agar terhindar dari hal dan perbuatan yang buruk selama menjalankan ibdah puasa Ramadhan.

Baca Juga : Apa yang Terjadi pada Awal Ramadhan? Sambut Kedatangan Bulan Suci dengan Berbagai Tradisi

Tradisi Munggahan ini pada umumnya hanya berkumpul bersama kerabat, teman, dan keluarga untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi, berziarah ke makam keluarga atau kerbat dan mengamalkan sedekah munggah (sedekah sebelum hari berpuasa) dan selanjutnya saling bermaaf-maafan jelang bulan suci Ramadhan.

Tidak hanya sekedar berkumpul, tradisi ini juga melakukan doa bersama-sama untuk memohon kelancaran ibadah di bulan suci Ramadhan nanti.

Setelah berdoa, selanjutnya acara yang banyak dinantikan oleh warga sunda yang mengikuti tradisi Munggahan yaitu makan bersama atau bootram.

Baca Juga : Serba-Serbi Tradisi Imlek, Memasang Dekorasi hingga Berbagi Angpao

Bootram juga menjadi bagian salah satu tradisi Munggahan, acara makan-makan besar ini biasanya dilakukan suku sunda dengan hidangan masakan khas sunda seperti ikan asin jambal roti, ikan pindang, tumis oncom leunca, gurame atau nila goreng, sambal petai, teri kacang balado, dan yang terpenting adalah lalapan.

Bootram juga tidak hanya dilakukan saat jelang puasa, biasanya bootram akan dilakukan ketika sebelum atau sesudah kerja bakti, acara syukuran, atau kegiatan lain yang melibatkan sekelompok orang yang telah selesai melakukan kegiatan.

Acara makan besar bootram sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia, cara makannya pun juga unik yaitu tanpa menggunakan piring ataupun sendok dan hanya berlapiskan daun pisang yang disusun memenjang.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Tempat Makan Khas Sunda di Jakarta, Ada Warung Nasi Ampera

Orang Indonesia juga menyebut bootram dengan kata lain yaitu Ngeliwet.

Tidak ada bedanya dengan Bootram, Ngeliwet juga merupakan tradisi yang sama hanya saja namanya yang berbeda.

Indonesia memang memiliki ribuan tradisi dari budaya leluhur secara turun temuru, tradisi yang sesuai dengan syariat islam dan budaya kita, alangkah baiknya untuk dipertahankan dan dipegang teguh sebagai salah satu bentuk rasa hormat terhadap leluhur yang telah mendahului kita.

Untuk generasi penerus bangsa ini diwajibkan untuk melestarikan budaya, tradisi dan norma yang ada di Indonesi, jika dihilangkan begitu saja maka akan ada moral bangsa yang juga ikut menghilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link