Beranda / Travel

Kue Keranjang jadi Makanan Khas Imlek, Begini Makna dan Sejarahnya

travel.terasjakarta.id - Rabu, 18 Januari 2023 | 20:47 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Kue keranjang merupakan makanan khas Imlek. (Pinterest/What To Cook Today)

Kue keranjang merupakan makanan khas Imlek. (Pinterest/What To Cook Today)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kue keranjang merupakan kue tradisional yang terbuat dari tepung beras ketan.

Kue keranjang yang mirip dengan dodol ini dikenal sebagai makanan yang identik saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Pasalnya saat Tahun Baru Imlek tiba, kue keranjang menjadi makanan yang yang wajib disajikan dan disantap untuk menikmati momen berkumpul bersama dengan orang terdekat saat perayaan tersebut.

Melansir China Highlights, kue keranjang dalam bahasa China disebut nian gao. Kata nian memiliki arti tahun. Sedangkan gao berarti kue. Kata gao juga memiliki arti tinggi. Sehingga, pelafalan nian gao terdengar seperti tahun tinggi.

Kue keranjang atau nian gao melambangkan pendapatan dan posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, serta tahun yang lebih baik.  

Baca Juga : Makna Lampion saat Tahun Baru Imlek, Mewakili Harapan dan Kebahagiaan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kue keranjang dianggap dapat membawa keberuntungan sepanjang tahun bagi orang-orang yang memakannya.

Kue keranjang memiliki kemiripan dengan dodol karena memiliki bentuk dan tekstur yang lengket. Di Indonesia kue keranjang kerap disebut sebagai dodol China.

Dalam sejarah, kue keranjang dibuat sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur yang diyakini di setiap rumah.

Menurut cerita rakyat, setiap akhir tahun Dewa Dapur membuat laporan tahunan kepada Kaisar Giok.

Untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah masyarakat tiongkok, mereka menawarkan kue keranjang.

Baca Juga : 5 Kue Khas Imlek yang Wajib Disajikan, Ada Kudapan Warisan Indonesia

Kue yang memiliki tekstur lengket ini dipercaya dapat membantu menutup mulut Dewa Dapur agar tidak memberikan laporan yang negative kepada Kaisar Giok.

Oleh sebab itu, kue keranjang disiapkan untuk persembahan sebelum Tahun Baru Imlek.

Sejarah lain menjelaskan asal-usul kue keranjang berawal dari kematian Wu Zixu yang merupakan seorang jendral dan politikus kerjaan Wu.

Setelah kematiannya, raja Yue, Goujian menyerang ibu kota Wu yang membuat tentara Wu dan warga sekitar terjebak di kota sehingga menyebabkan tidak adanya makanan serta banyak orang mati karena kelaparan.

Dalam kondisi itu, tentara dan warga Wu mengingat kata-kata Wu Zixu yang menyatakan bahwa apabila negara dalam keadaan sulit dan orang-orang membutuhkan makanan, maka pergi dan gali tiga kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan.

Baca Juga : Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek? Begini Penjelasan Buya Yahya

Kemudian para tentara melakukan perkataan Wu Zixu dan menemukan fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Sehingga makanan tersebut menyelamatkan banyak orang yang kelaparan. Sejak saat itu, masyarakat membuat kue keranjang untuk memperingati kematian Wu Zixu setiap tahunnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, kue keranjang menjadi makanan yang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link