JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Tren pariwisata slow travel menjadi viral di sosial media.

Pasalnya, banyak traveler yang merekomendasi liburan satu ini.

Lantas, apa itu slow travel?

Baca Juga : Taiwan Berikan Rp2,4 Juta Bagi Turis Asing yang Berkunjung, Dongkrak Industri Pariwisata

“Slow travel lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas,” kata salah satu pendiri situs informasi perjalanan The Vacationer, Phil Dengler, dilansir dari Huff Post, Jumat (3/3/2023).

Tren ini terinspirasi oleh gerakan slow food yang berkembang sebagai protes atas pembukaan restoran cepat saji di Roma pada tahun 1986.

Mengutip Booking.com, slow food dirancang untuk mempromosikan makanan lokal, tradisional, dan diperluas ke cara makanan disajikan hingga bagaimana makanan itu diproduksi. 

Seperti namanya, slow travel memperlambat dan menikmati setiap momen, tidak terburu-buru mencentang itinerary.

Baca Juga : 3 Tempat Wisata Taiwan yang Layak Dicoba, Ada Sun Moon Lake yang Mempesona

Manfaat Slow Travel

1. Lebih menikmati perjalanan dan Petualangan

Inti dari slow travel adalah menikmati perjalanan dan mengeksplorasi destinasi wisata yang dituju. 

Misalnya menelusuri lokasi di sekitar, mencoba masakan tradisional, mengunjungi pasar lokal, mempelajari keterampilan baru, hingga melihat bentuk seni asli di daerah tersebut.

Baca Juga : Taiwan Beri Kemudahan Visa hingga Program Insentif untuk Wisatawan Asing, Indonesia Termasuk?

2. Akrab dengan penduduk sekitar

Slow travel juga mengajak kamu untuk akrab dengan penduduk setempat yang kamu temui.

Hal itu bertujuan agar kamu menemukan perspektif baru, tradisi, dan pelajaran hidup.

3. Ramah lingkungan

Tren ini mengutamakan perjalanan darat, sehingga pelancong bisa mengurangi emisi dari penggunaan pesawat.

Sebagai informasi, perjalanan udara berdampak negatif pada bumi.

Itu dia pengertian hingga manfaat slow travel yang sedang viral di sosial media, semoga menginspirasi ya