JAKARTA, TERASJAKARTA.ID- Festival Lampion bakal digelar dalam rangkaian kegiatan perayaan Waisak 2023 di kawasan Candi Borobudur pada 4 Juni 2023.

Festival Lampion nantinya akan digelar di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur pada 4 Juni 2023, dan untuk dapat mengikuti Festival Lampion, pengunjung perlu mendaftar dan membeli tiketnya.

Festival Lampion Waisak 2023 di Borobudur nantinya akan terbagi menjadi dua sesi, berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi Borobudur dan akun resmi Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia Pusat.

Baca Juga : Apa yang Dimaksud Hari Raya Waisak? Simak Penjelasan, Sejarah, dan Perayaannya di Indonesia

Peringatan Hari Raya Waisak 2023 sendiri bakal berlangsung di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 4 Juni 2023.

Dimana Festival Lampion sesi pertama akan digelar pukul 17.30-19.00 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 20.00-21.30 WIB.

Tiket Festival Lampion hanya berlaku untuk akses satu orang per tiket untuk masuk ke area pelepasan lampion, dan perlu dicatat bahwa tiket tersebut belum termasuk dalam tiket masuk Candi Borobudur.

Tiket Festival Lampion tersebut sudah termasuk dengan lampion dan 1 wishing card, dimana pengunjung anak-anak wajib didampingi oleh orang tua.

Baca Juga : Tidak Ada Libur, Kemenag Angkat Suara Penetapan Hari Raya Waisak Jatuh Pada 4 Juni 2023

Penukaran Tiket Festival Lampion dapat dilakukan pada tanggal 4 Juni 2023 mulai pukul 08.00-15.30 WIB di depan pintu masuk Gate 1 Candi Borobudur.

Cara Pesan Tiket Festival Lampion Waisak 2023

Berikut adalah cara memesan Tiket Festival Lampion Waisak 2023 yang akan diadakan pada tanggal 4 Juni 2023:

• Buka dan isi data di link https://forms.gle/ktDaLXf3SaAFUYM38
• Setelah isi data di link tersebut, tunggu beberapa saat untuk dapat reminder pembayaran yang akan dikirim ke nomor WhatsApp
• Kirim bukti transfer ke nomor WhatsApp tersebut.
• Setelah pembayaran Tiket Festival Lampion terverifikasi, pengunjung akan mendapatkan Barcode
• Barcode tersebut nantinya akan digunakan untuk penukaran Tiket Festival Lampion di Candi Borobudur.

Baca Juga : Indonesian Pride, Raline Shah Kenakan Perhiasan dan Kebaya Lokal di Cannes Film Festival 2023

Salah satu perayaan Hari Raya Waisak 2567 BE yaitu dengan melepaskan lampion yang dianggap sebagai lambang cahaya kedamaian.

Dimana bagi umat Buddha, lampion juga dianggap sebagai salah satu simbol pembawa cahaya kedamaian.

Untuk merayakan Hari Raya Waisak 2023 ini, umat Buddha di seluruh Indonesia melakukan berbagai kegiatan, seperti:

Baca Juga : Pesona Raline Shah Pakai Kebaya di Red Carpet Cannes Film Festival 2023

• Bakti sosial pengobatan gratis
• Api dharma di Mrapen, Grobogan
• Ritual pensakralan di Candi Mendut
• Pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Temanggung
• Kirab Waisak Candi Mendut ke Candi Borobudur
• Pawai Waisak di Pekanbaru
• Kirab Agung Amisa Puja di Yogyakarta
• Festival Candi Muaro di Jambi
• Detik-detik Waisak, Pradaksina Candi Borobudur, dan Pelepasan lampion Waisak.

Festival Lampion adalah penutup dari rangkaian acara peringatan Hari Raya Waisak 2567 BE (Buddhist Era), dimana acara puncak yakitu Prosesi dan Detik-detik Waisak 2023 pada Minggu, 4 Juni 2023 pukul 10.41.19 WIB.

Baca Juga : Cinta Laura dan Putri Marino Wakili Indonesia di Festival Film Cannes 2023

Apa yang Dimaksud Hari Raya Waisak?

Hari Raya waisak adalah salah satu hari besar bagi umat Buddha.

Tahun ini, Hari Raya Waisak dirayakan pada 4 Juni 2023 dengan mengangkat tema "Aktualisasikan ajaran Buddha Dharma di dalam kehidupan sehari-hari" dan sub-tema "Momentum Waisak memperkuat persatuan dan Kesatuan bangsa serta perdamaian dunia".

Baca Juga : Penggemar Olahraga Wajib Datang! INASPORT Festival 2023 Jakarta bakal segera Diadakan, Catat Tanggalnya

Hari Raya Waisak sendiri bagi umat Buddha dikenal sebagai Trisuci Waisak.

Mengingat pada hari ini, terjadi tiga peristiwa penting dalam ajaran agama Buddha, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta Gautama, penerangan agung Buddha Gautama, serta kematian sang Buddha.

Meski begitu, perayaan Waisak di tiap negara memiliki beberapa perbedaan.

Mulai dari nama, Hari Raya Waisak di India bernama Visakah Puja atau Buddha Purnima, di Tibet bernama Saga Dawa, di Malaysia, Sri Lanka, dan Singapura bernama Vesak, sedangkan di Thailand bernama Visakha Bucha.

Baca Juga : Kemeriahan Festival Balon Udara Wonosobo, Jadi Acara Tahunan Desa Kembaran

Kata Waisak sendiri berasal dari bahasa Pali "Wesakha" dan dalam bahasa Sanskerta "Waisakha".

Sejarah Hari Raya Waisak

Pangeran Siddharta Gautama lahir pada 623 SM di Taman Lumbini, Nepal, India.

Baca Juga : Interpol dan Alvvays Bakal Tampil Joyland Festival Jakarta 2023

Kelahiran putra dari Raja Suddhodana dan Ratu Mayadevi dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India ini disaksikan oleh para dewa dewi.

Sejak kelahirannya, Siddharta dikelilingi oleh kesenangan dan kemewahan sehingga tidak pernah mengenal kesusahan.

Ia tumbuh dengan dipenuhi kesenangan dunia. Suatu saat, ia keluar dari istana dan melihat banyak orang tua, orang sakit, orang mati, dan orang suci.

Karena itu, ia mulai merenungi berbagai peristiwa yang terjadi di kehidupannya.

Baca Juga : Festival Musik Head In The Clouds Akan Kembali Digelar di Jakarta

Maka dari itu, di usia ke-29 tahun, Pangeran Siddharta meninggalkan istana untuk mencari makna kehidupan.

Di tengah perjalanannya itu, Pangeran Siddharta bermeditasi di bawah pohon Salla dan bersumpah tidak akan pergi sebelum menjadi Buddha.

Pada saat Purnama Sidhi bulan Waisak tahun 588 SM, Pangeran Siddharta pun mencapai penerangan agung sehingga mendapatkan gelar Buddha di usia 35 tahun.

Baca Juga : aespa Tampil Elegan di Red Carpet Cannes Film Festival

Sejak saat itu, Buddha Gautama menyebarkan ajaran agamanya hingga usia 80 tahun. Sang Buddha wafat di Desa Kusinagara pada 486 SM.

Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

Perayaan Waisak pun diperingati pada bulan purnama pertama bulan Mei tiap tahunnya berdasarkan kalender lunar Vesakha.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Hari Raya Waisak tahun ini diperingati pada 4 Juni 2023.

Baca Juga : Jennie BLACKPINK akan Hadir di Festival Film Cannes 2023

Penetapan tanggal ini diungkapkan oleh Dirjen Bimas Buddha Supriyadi pada 2 November 2022 lalu.

Menurutnya, penetapan ini berpedoman pada Purnama Sidhi berdasarkan astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern.

Mengutip dari laman kemenag.go.id, peringatan detik-detik Waisak hanya ada di Indonesia dengan menggunakan patokan astronomi universal.

Baca Juga : Ada Jennie BLACKPINK! Ini Deretan Artis Korea Selatan yang Bakal Hadir di Festival Film Cannes 2023

Hal ini menjadi ciri khas Indonesia sekaligus melambangkan persatuan dan kesatuan umat Buddha Indonesia dari berbagai penggunaan kalender lunar (Tionghoa, Jawa, Bali) dan tradisi agama yang berbeda-beda.

Supriadi menjelaskan bahwa pada penanggalan lunar hanya terdapat 355 hari dalam satu tahun sehingga terdapat perbedaan 10 hari tiap tahunnya.

Lebih lanjut dijelaskan pada tahun kabisat lunar, terdapat 13 purnama dalam satu tahun. Pada saat itu, terdapat bulan Waisak ganda.

Baca Juga : Ini Dia 5 Duta Festival Film Indonesia 2023 Dengan Mengusung Tema Citra

Maka dari itu, perhitungan berpatokan pada kalender lunar/chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan perhitungan kalender matahari/solar.

Dan tahun 2023 ini termasuk pada tahun kabisat lunar yang memiliki Waisak ganda, sehingga Purnama Sidhi Waisak yang diambil adalah yang kedua yaitu pada 4 Juni 2023 dengan detik Waisak pukul 10.41.19 WIB.